
Pada malam Pengerupukan, tanggal 28 Maret 2025, Desa Pandak Bandung menggelar parade ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947. Acara ini merupakan hasil sinergi antara Desa Adat Dalem Tengah dan Desa Adat Pandak Bandung, yang bersama-sama melaksanakan tradisi tahunan ini di depan Kantor Desa Pandak Bandung.
Parade tersebut menampilkan empat ogoh-ogoh hasil kreasi Sekaa Teruna Teruni (STT) dari masing-masing banjar dinas, dua ogoh-ogoh dari siswa SD Negeri 1 dan 2 Pandak Bandung, serta penampilan grup beleganjur dari TK Widyasatra Pandak Bandung. Partisipasi aktif dari berbagai lapisan masyarakat ini menunjukkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam melestarikan budaya Bali.
Penyelenggaraan parade ogoh-ogoh di Desa Pandak Bandung tidak hanya memperkuat nilai-nilai spiritual, tetapi juga menjadi ajang kreativitas bagi generasi muda dalam mengekspresikan seni dan budaya mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang memperkaya kehidupan masyarakat Bali.
Parade ogoh-ogoh di Desa Pandak Bandung berjalan dengan kondusif yang di amankan oleh peclang desa Adat, Babinsa dan Babinkantibmas Desa Pandak Bandung, Lsm CWK serta BPD, LPM dan perangkat Desa Pandak Bandung
Parade ogoh-ogoh di Desa Pandak Bandung berlangsung meriah dengan antusiasme tinggi dari warga. Setiap ogoh-ogoh yang diarak menampilkan kreativitas dan keunikan tersendiri, mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Suara gamelan beleganjur yang dimainkan oleh anak-anak TK Widyasatra menambah
Penyelenggaraan parade ogoh-ogoh di Desa Pandak Bandung tidak hanya memperkuat nilai-nilai spiritual, tetapi juga menjadi ajang kreativitas bagi generasi muda dalam mengekspresikan seni dan budaya mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya yang memperkaya kehidupan masyarakat Bali. Selain itu, partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat menunjukkan bahwa tradisi ini mampu menjadi perekat sosial yang memperkuat solidaritas dan kebersamaan.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, masyarakat Desa Pandak Bandung telah menunjukkan komitmennya dalam melestarikan tradisi dan budaya leluhur, sekaligus mempersiapkan diri menyambut tahun baru Saka dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih.


